My Day

Sunday, March 04, 2007

Aku Menangis

Pelecehan Sebabkan Trauma Dalam Hatiku

Kesal, sedih, marah rasa itu membuncah dalam dadaku. Betapa tidak, kejadian pelecehan seksual menimpaku. Dalam usiaku yang tahun ini genap 27, terekam dalam ingatanku sudah tiga kali aku alami masalah ini.

Kejadian itu kembali terulang pada Jumat malam ( 2 Maret 2007) di dalam sebuah bis umum, saat aku pulang dari kantor menuju rumahku di bilangan kota Tangerang. Kejadian itu membuatku terpukul...

Tuhan...Kenapa kali ini kembali harus aku????, bagian tubuh seperti paha, tangan hingga payudara dengan sengajanya di pegang dan diremas oleh seorang laki-laki tua didalam bis kota. Pria terkutuk itu...Tuhan...

Menangis aku didalam pelukan bantal, duduk dipojok sudut ruangan kamar ketika setibaku di rumah, dengan mata nanar dan tergugu...Tuhanku...Mengapa ini kembali terjadi padaku...

Ditahun lalu, aku bahkan dilecehkan oleh temanku bahkan saat duduk di bangku Sekolah Menengah Umum didalam angkutan kota pun pelecehan itu pernah terjadi.
Tuhan... Mengapa hijab yang kukenakan tak dapat menjagaku???

Tuhan..Mengapa ada tangan pria jahat yang tega bersikap seperti itu...
Tuhan...Malu aku bertemu dengan-Mu.
Tak lagi aku berani tengadahkan muka dan tangan ini berdoa memhon ampun dan belas kasih-Mu...

Tak ada pembelaan untuk diriku, tak ada yang membelaku di tengah padatnya bis kota
Dan keparat itu pun pergi ditengah gelapnya malam....

Tuhan...hatiku menjerit...menangis..., Tuhan...Kucoba mengadu pada orang disekitarku, pada mereka yang kukenal, pada mereka yang kusayang...
Tapi Tuhan...tak kudapatkan pembelaan, penyejukan hati yang tengah terluka ini...

Yang kudapat hanya sebuah kebisuan...bahkan berakhirnya sebuah hubungan...
Tuhan...Salahkah Aku???

Aku malu... Tuhan..Tuhan...Akankah Kau dengar jeritanku...

1 Comments:

At 1:38 AM, Blogger Rini said...

mbak, sebenarnya anda itu menangis atau menikmati? tidak mau atau berharap? melawan atau sebenarnya membiarkan? kalau sampai berkali-kali gitu, siapa yang salah? teriak yang kuerass dong! agar berbeda antara jerit penolakan dengan jerit kenikmatan ! saya biarpun tidak berjilbab,tidak pernah sekalipun mengalami seperti anda, tapi seandainya terjadi, kalau perlu kaca-kaca bus kota saya buat pecah dengan teriakan saya! saran saya: cepat punya pacar atau suami sekalian, sehingga tidak berharap mendapat sensasi kenikmatan dari penggerayangan orang yang tak dikenal.

 

Post a Comment

<< Home