SOUL ( JIWA)
Siasati agar kerja lancar
Teman, apa artinya buat anda?. Tentu banyak artinya. Namun dari sekian banyak teman, pasti ada salah satu yang paling dekat hubungannya dengan anda. Teman dekat inilah yang lazim disebut sahabat atau sobat.Begitu juga di kantor, dimana anda bekerja dan mengaktualisasikan diri. Anda pasti dikelilingi oleh teman-teman yang siap bekerjasama dengan anda. Sulit dibayangkan jika anda tidak memiliki seorang temanpun di kantor, tentu akan sangat menyedihkan bukan…? Untuk itulah anda harus bersikap luwes agar teman-teman mendekat.
Memilih sahabat harus yang dapat memberi pengaruh positif pada diri kita. Bukan hanya secara personal, tetapi juga dapat memberi pengaruh yang baik bagi karir dan pekerjaan. Hindari teman yang hanya ingin ‘bersenang-senang’ tanpa kontribusi berarti bagi perkembangan kualitas diri dan pekerjaan.Tentu, ada beberapa hal yang mendasari orang untuk memilih sahabat. Hal pertama yang menyebabkan orang menjalin persahabatan, umumnya karena persamaan minat dan kepentingan. Misalnya, sama-sama minat dan hobi musik, olahraga, dan sebagainya.
Tetapi kalau wanita, persahabatan yang dilakukan lebih ke masalah emosionil dan perasaan. Wanita, sekalipun itu wanita karir yang sukses tetap membutuhkan sahabat untuk berbagi rasa atau 'curhat'. Seorang sahabat di kantor, dapat memberi dukungan jika kita mengalami masalah, memberi semangat dan menghibur. Dengan begitu juga sebaliknya, jika sahabat anda dirundung masalah, andalah yang ‘gantian’ menghibur dan mendukungnya. Tentu saja ajang curhat bukan dilakukan saat jam kantor. Carilah waktu yang tepat untuk 'ngobrol' atau 'curhat' seperti jam istirahat atau jam pulang kantor. Bersahabat di kantor juga tidak harus selalu satu bagian atau satu bidang dengan anda. Bisa saja anda justru merasa lebih akrab dan cocok dengan teman dari bagian lain.
Kita dapat berteman dan bersahabat dengan siapapun. Bersahabat tidak harus dengan teman yang seprofesi. Hal yang patut diingat juga, jangan jadikan persahabatan itu sebagai suatu ‘ketergantungan’. Banyak hal yang dapat dilakukan bersama sahabat misalnya makan siang berdua, pulang berdua, kemana-mana berdua. Sebenarnya itu memang hak anda, namun hubungan yang terkesan ‘sangat dekat’ dengan sahabat di kantor, akan mengesankan anda orang yang eksklusif, tidak bisa menerima kehadiran teman lainnya. Bahkan tak jarang label sombong mampir ke diri kita. So, dalam bersahabat di kantor, anda juga harus bersikap profesional. Pada dasarnya anda harus mengutamakan hubungan baik dengan semua rekan-rekan anda di kantor. Hanya porsi kedekatan anda dengan sahabat tentu berbeda dibanding dengan teman-teman lainnya. Jadikan sahabat sebagai motivator dalam meraih kemajuan. Mintalah selalu masukan-masukan berharga darinya tentang kekurangan anda dalam pekerjaan maupun pribadi. Tetapi meski seorang sahabat, ia tetap harus menjadi penilai yang objektif terhadap kinerja dan diri Anda.
Kita tidak sendiri
Menurut guru besar psikologi UI, Prof.Dr. Sarlito Wirawan bahwa dalam kerja sama atau hubungan pertemanan seperti dalam lingkungan sekolah atau kuliah, perkumpulan,masyarakat, negara atau perusahaan dan sebagainya, individu-individu tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan motivasi yang berlainan. Perbedaan tersebut dikumpulkan menjadi satu dalam suatu lingkungan interpersonal. Lebih lanjut Sarlito juga mengatakan bahwa kata kunci untuk menyikapi persoalan-persoalan yang timbul adalah “Kita tidak sendirian”. Sikap toleran dan bisa menerima perbedaan. Walaupun demikian, superordinarte goal (tujuan yang lebih tinggi) dari perusahaan atau perkumpulan harus tetap menjadi tujuan kita sebagai orang-perorang. Penyesuaian diri , dilakukan oleh Anda terhadap lingkungan bukan lingkungan yang harus menyesuaikan diri kepada kemauan kita sendiri, hal tersebut dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik dimanapun juga dan bisa diterapkan dalam segala masalah.
Nah bagi Anda yang mau sobatan di kantor, berikut ini ada rambu-rambu pertemanan atau persahabatan di kantor, yang dapat Anda simak.
· Jangan langsung memutuskan untuk bersahabat dan berteman dengan
seseorang kalau baru beberapa kali bertemu. Anda
membutuhkan waktu untuk mengetahui siapa dan bagaimana
dia sebenarnya. Bila sudah mulai dekat, jangan
mengungkapkan semua hal pribadi Anda padanya sekaligus. Pilah bahan
obrolan yang hendak Anda ceritakan.
· Bila Anda merasa tidak cocok dengan seseorang, sementara ia tertarik
menjadi sahabat Anda, Anda berhak menolaknya! Namun jangan terang-
terangan menolaknya. Gunakan cara yang simpatik dan jangan sampai ia
berpikir bahwa Anda merasa lebih hebat dari dia. Dan juga sebaliknya, jika ia
tidak menginginkan Anda menjadi sahabatnya, jangan sakit hati. Masih ada
teman lain di kantor, yang lebih ‘pas’ jadi sahabat Anda. Jangan sampai,
Anda salah pilih teman, bukannya dapat teman nanti malah mendapat lawan.
· Bila sahabat Anda berbeda ‘level’ atau posisi, ada baiknya Anda
pertimbangkan pengaruhnya (positif atau negatif) bagi pekerjaan dan
persahabatan Anda berdua nantinya.
· Bila sobat Anda menceritakan sesuatu yang sangat pribadi dan rahasia, Anda
harus bisa menjaganya. Jangan sampai Anda mengumbar rahasia itu pada
teman-teman sekantor. Kalau Anda sampai melakukannya, dia bukan
hanya tidak percaya lagi pada Anda, tetapi bisa saja
memutuskan persahabatan dengan Anda. Tentu saja kondisi ini membuat
Anda sangat tidak nyaman berada di kantor, hingga dampaknya bisa
mempengaruhi pekerjaan Anda. Dan bila akhirnya hubungan pertemanan atau
persahabatan di kantor harus bubar, jangan sampai mempengaruhi kualitas
pekerjaan Anda. ISMAYANTI
0 Comments:
Post a Comment
<< Home