My Day

Wednesday, November 26, 2008

Health


‘Be Vegetarian, Tren Perilaku Gaya Hidupkah?’

Back to nature atau lebih dikenal kembali ke alam saat ini menjadi sebuah gaya hidupmasyarakat kita.Salah satu bagian dari back to nature, be a vegetarian.

Menjadi vegetarian adalah gaya hidup, bukan menjadi bagian dari keharusan suatu agama tertentu. Masyarakat kita saat ini beralasan bahwa menjadi vegetarian demi karena kesehatan. Lalu apa sih sebenarnya vegetarian itu?. Menjadi seorang vegetarian perlu perencanaan yang tepat, agar apa yang dilakukan bisa bermanfaat bagi kesehatan. Menu makanan kaum vegetarian pun harus diatur dengan tepat agar dapat mencukupi kebutuhan tubuh akan semua zat gizi, terutama kandungan protein.

Lalu dari mana para vegetarian ini mendapat asupan protein?, mereka bisa memperolehnya dari bahan pangan nabati seperti kacang-kacangan, antara lain kedelai dan bisa diolah menjadi tahu atau tempe.Tahu dan tempe misalnya bisa diolah menjadi perkedel tempe, steak tempe atau sup tahu. Menurut Budi Sutomo,ahli kuliner dan gizi menjelaskan orang vegetarian bisa tetap mendapat asupan protein dengan mensubtitusi bahan pangan yang semula berasal dari protein hewan ke protein nabati.”Kaum vegetarian tetap bisa makan enak kok bahkan tetap dapat protein,”jelas Budi.

Budi juga menjelaskan bahwa penganut vegetarian tergolong dalam beberapa kelompok dan tak sama dalam menjalani diet. Pengelompokan penganut vegetarian terbagi dalam kelompok, antara lain; penganut lacto vegetarian misalnya, masih mengonsumsi susu, selain bahan makanan nabati, mengonsumsi susu dan olahannya seperti yoghurt, keju. Ovo vegetarian, kelompok ini masih makan telur selain bahan makanan nabati lainnya, lalu ada lacto-ovo vegetarian. Kelompok ini masih mau memakan telur dan susu. Vegetarian pesco. Kelompok ini memperbolehkan menyantap ikan, namun tetap produk nabati sebagai makanan utama.

Vegetarian fluctarian. Kelompok ini pantang produk hewani dan tanaman yang dipanen langsung mati seperti lobak, dan wortel. Kelompok ini rawan gizi dan beresiko kekurangan zat gizi.Dan yang terakhir juga ekstrim yaitu kelompok vegan, kelompok ini sama sekali tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan. vegetarian vegan. Ini golongan vegetarian murni, mereka sama sekali tidak menyantap daging, susu, telur dan hasil olahannya.

Mereka hanya makan makanan yang berasal dari nabati. Jika tidak pintar-pintar mengantur pola makan dengan memperhatikan kecukupan gizi tubuh. Kelompok ini bisa rawan akan kekurangan zat gizi tertentu, mengingat prodak hewani yang dipantangkan merupakan sumber protein, vitamin dan beragam mineral yang baik.Dan terakhir semi vegetarian Kelompok ini paling longgar dibanding jenis vegetarian yang lain. Kelompok ini pantang makan daging merah namun masih memperbolehkan makan daging unggas.

Sulitkah menjadi vegetarian?, Budi menjelaskan menjadi vegetarian tidaklah sulit yang dibutuhkan adalah keseriusan dan disiplin. Wanita, menurut Budi cenderung melakukan diet vegetarian.”Kaum wanita cenderung melakukan diet vegetarian, karena mereka sadar betul akan manfaat kesehatan dan kecantikan,”papar Budi.

Bahkan saat ini, ibu hamil dan anak-anak juga mulai melakukan ‘gaya hidup’ be a vegetarian.Manfaat melakukan diet vegetarian selain berkurangnya kadar lemak dan kolesterol (LDL) dalam darah, juga mencegah resiko serangan jantung, tekanan darah tinggi, obesitas dan diabetes. Wina salah seorang vegetarian, mengaku sudah melakukan diet ini hamper satu tahun.Ia merasa ada manfaatnya, badan terasa jauh lebih ringan dan segar.”Badanku sekarang tak terasa berat lagi, ringan rasanya dan berat badan juga berkurang,”ucap Wina.

Sejarah Vegetarian

Istilah vegetarian mulai dipopulerkan untuk pertama kalinya tahun 1847, tepatnya 30 Sepetember oleh Joseph Brotheron, di Northwood Villa,Kent, Inggris.Saat itu pulalah terbentuk satu komunitas vegetarian di Inggris.Vegetarian sendiri berasal dari bahasa Latin, vegetus berarti keseluruhan, sehat,segar, hidup.

Sebelum tahun 1847, mereka yang tak makan daging dikenal dengan ‘Pythagorean’ sesuai dengan Pythagoras ‘vegetarian’ dari Yunani kuno.Hingga kini definisi asli ‘Vegetarian’ dengan atau tanpa telur atau produk dairy (peternakan) masih digunakan. Di dunia, kelompok vegetarian ini cukup banyak.Sejumlah ilmuwan seperti Isaac Newton, “bapak ilmu fisika”, Leonardo Da Vinci, ahli ilmu fisika paruh waktu yang membuat penemuan besar di bidang hidraulika, optik dan mesin. Srinivasa Ramanujan (1887-1920), penemu terkemuka, ahli ilmu fisika dan ahli teknik, Nikola Tesla (1856-1943), yang membantu menemukan sistem listrik AC (arus bolak-balik) yang digunakan untuk menyuplai arus listrik peradaban modern, serta Albert Einstein (1879-1955) adalah vegetarian. Bahkan Nikola Tesla hidup dengan makanan mewah yang dibuat berdasarkan pesanan pada Hotel Waldorf-Astoria di New York.

Di Indonesia, suku bangsa Jawa tak banyak mengonsumsi daging, mereka gemar makan tahu dan tempe dalam menu mereka.Mereka dapat dikatakan menjalankan diet semi vegetarian.Gaya hidup menjadi vegetarian bukan tentang orang yang makan sayur dan buah karena tak suka mengonsumsi daging.”Ini bukan masalah tak suka makan daging, tapi tentang orang yang makan sayur dan buah karena mereka suka dan mendapat manfaat,”jelas Budi Sutomo.

Indonesia bahkan sekarang terdapat komunitasnya,IVS (Indonesia Vegetarian Society) bahkan komunitas ini memiliki situs http://www.ivs-online.org/ yang dapat dengan mudah diakses dengan internet.Selain website punya IVS, ada juga alamat website lainnya, http://geocities.com/balialma. Ismayanti

Bagi Anda para vegetarian, berikut ini ada sejumlah tips yang dapat Anda ikuti agar diet vegetarian Anda seimbang dan asupan gizi makanan tetap terpenuhi.

Box :

Tip untuk vegetarian:

Pilihlah sumber makanan yang berprotein dari kacang-kacangan, seperti kacang merah,kacang tolo, kacang tanah,almond, kedelai dan olahannya seperti tahu,tauco, temped an susu kedelai.

Pilih sereal yang telah di fortifikasi (ditambahkan vitamin dan kalsium)

Bagi vegetarian yang dapat mengasup susu dan telur sebaiknya jangan makan berlebihan, sebab kandungan lemak tak jenuhnya dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.

Jika ingin mengonsumsi susu, pilihlah susu nonfat dan kurangi pemakaian jenis lemak tak jenuh.

Anda kaum vegetarian, perbanyaklah mengasup makanan bervitamin C agar penyerapan zat besi dapat dilakukan maksimal.

Anda kaum vegan, perlu meningkatkan asupan vitamin B12 seperti tempe, susu kedelai dan sereal yang telah difortifikasi serta suplemen.

2 Comments:

At 12:55 AM, Blogger Joker said...

Coba baca website akubugar.com. Bisa diet dan membentuk tubuh yang anda inginkan!

 
At 4:51 AM, Blogger Umroh Al Haneef said...

pak dhe saya jadi vegetarian karena asam uratnya sering kambuh...:)

 

Post a Comment

<< Home