My Day

Friday, April 28, 2006

Senyum & Tawa Sehatkan Raga-Jiwa

Sehat Dengan Senyum Dan Tertawa

Tertawa itu memberi kekuatan. Bahkan, kini ilmu pengetahuan sekalipun mengatakan kalau tawa salah satu obat paling mujarab yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Coba bandingkan orang yang sering tersenyum dengan orang berpenampilan judes. Ketawa itu melibatkan puluhan otot wajah yang sangat berbeda dengan format wajah orang judes yang cenderung tegang dan angker. Itu sebabnya kalau tertawa sangat bermanfaat untuk mengendurkan segala bentuk ketegangan. Bukan semata ketegangan fisik, tetapi juga ketegangan psikis atau batin.
“Tertawa itu sehat”. Ah pemeo usang! Bukankah tertawa itu gampang? Wong bayi saja sudah belajar tertawa sejak usia empat bulan.Bisakah Anda mengupayakan untuk tertawa paling tidak 10 menit sehari?, usul Norman Cousins, seorang psikolog kesehatan, lewat bukunya berjudul “Anatomy of An Illness". Norman mengutip studi seorang filsuf yang menempatkan humor dalam dunia pengobatan. Norman pernah mencoba menyembuhkan penderitaan pasien dengan cara kontroversial. Bukan dengan obat-obatan, melainkan dengan resep tertawa dan memupuk semangat hidup. Ternyata saran itu tidak hanya mengurangi rasa sakit yang menyiksa, tubuh pasien pun menjadi lebih sehat. Tentu saja perlu rangsangan bagi seseorang untuk tertawa, misalnya menonton lawak, membaca buku penuh humor, menonton VCD, atau lainnya.

Tawa VS Stres

Tawa yang baik adalah tawa yang membahagiakan.Terapi tertawa untuk mengurangi stres sudah banyak dilakukan orang. Tertawa 5-10 menit bisa merangsang pengeluaran endorphine dan serotonin, yaitu sejenis morfin alami tubuh dan juga metanonin. Ketiga zat ini merupakan zat yang baik buat otak. Kalau tubuh dirangsang untuk mengeluarkan zat-zat ini kita akan merasa lebih tenang.Kendalanya, tertawa untuk alasan yang tidak lucu dan sendirian kadang susah dilakukan. Tetapi tidak berarti sendirian tidak bisa. Jika memang tidak ada obyek yang bisa membuat kita tertawa, paksakanlah untuk tertawa. Ambil cermin, lihat diri sendiri dan tertawalah. Tidak perlu berpikir bahwa kita sedang melakukan hal konyol. Katakan bahwa kita sedang mengendalikan perasaan tidak enak dalam diri kita. Orang bijak bilang "orang yang sehat adalah orang yang mampu menertawai dirinya sendiri."
Cara tertawa orang dewasa dan anak-anak berbeda. Anak-anak dapat tertawa secara spontan, sebaliknya orang dewasa butuh situasi yang tepat untuk bisa tertawa. Sumber stres pada seseorang bisa berupa akumulasi kesedihan ditambah kecemasan di masa lampau, serta kekhawatiran menatap masa depan, karena tidak sanggup mengambil jalan pintas. Akhirnya, penyandang stres hanya bisa mengurung kenikmatan serta kebahagiaan hidupnya.

Tertawa Obat Stres Mujarab

Marianne Dolau, seorang ahli terapi humor, pernah mempraktikkan terapi humor pada pasien yang ternyata mempunyai kekuatan menyembuhkan.Dr. Richard Belson, pengajar pada School of Social Work Universitas Adelphi, bersama rekannya, seorang ahli terapi, mengemukakan beberapa hasil studi paling menonjol tentang manfaat tertawa. Bahkan beberapa penelitian menyatakan, kalau diri kita mampu berhumor, kita juga akan lebih kreatif. Hati gembira, katanya, dapat mencegah proses penuaan fisiologis otak terutama kemampuan daya ingat serta meningkatkan daya tahan tubuh secara mencolok.
Penelitian pernah dilakukan terhadap 10 orang yang banyak senyum dan ramah, serta terhadap 10 orang yang sering tegang ketika menghadapi pekerjaan. Yang lebih sering absen karena sakit, ternyata dalam kelompok 10 orang yang selalu tegang.Beberapa bukti dikemukakan oleh Richard Belson bahwa cara berpikir yang dibarengi dengan rasa humor akan meningkatkan sistem imunitas.Mungkin hal itu berkaitan dengan pendapat Marianne Dolau. Yakni tertawa berhubungan dengan salah satu zat otak kelompok endorfin. Zat dalam grup endorfin itu tampaknya mempengaruhi kebugaran emosi dan siap melindungi selama 24 jam penuh.
Dra. Tieneke Syaraswati ,S.Psi,S.Ed,M.Fil,A.Andr seorang psikolog dan dosen pengajar FKUI mengatakan bahwa Jika kita tertawa dan senyum akan menghasilkan hormon endorfin, endorfin ini baik untuk otak dan membuat kita jadi tenang. “Saya menganjurkan agar dalam hidup kita harus selalu tersenyum dan tertawa, sebab keduanya dapat mempengaruhi suasana hati dan membantu menjaga stabilitas tubuh,” terangnya. Sebaliknya beliau juga mengatakan bahwa jika manusia berada dalam kondisi cemberut atau jarang tersenyum dan tertawa maka hormon adrenalin lah yang dilepaskan tubuh, hormon tersebut justru merusak daya tahan dan kinerja organ tubuh hingga sebabkan beberapa penyakit. Hidup penuh dengan senyum dan tawa akan terasa lebih segar serta bermanfaat dalam menekan stres yang kita hadapi. Tawa yang tampaknya sepele dan berlangsung hanya sesaat ternyata punya pengaruh yang dapat bertahan cukup lama. Senyum dan tawa merupakan anugerah yang tidak ternilai dari sang Pencipta. Jadi, tertawalah selagi Anda masih bisa melakukannya dan gratis.
(ISMAYANTI)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home