My Day

Wednesday, April 26, 2006

Resep-Masakan

Today aku liputan..Cuapeeek. Lapeeer....Bicara soal rasa lapar, aku punya teman yang jago banget masak. Budi Sutomo namanya. Mmmmh bicara soal masakan, dia deh jagonya. Ada beberapa resep dan info seputar bahan makanan yang aku dapat dari temanku yang satu ini. Penasaran???, baca deh di blogku ...


AWAS! BAHAYA RACUN DALAM BAHAN PANGAN

Kasus food intoxication atau yang lazim kitasebut dengan keracunan makanan sudah seringkaliterjadi. Jika kita menengok kebelakang, pada tahun1953, sedikitnya 52 orang penduduk Jepang meninggaldunia akibat mengkosumsi ikan yang telah tercemardengan merkuri. Tahun 1946 di Banyumas, Jawa Tengah ,kasus keracunan makanan kembali terulang. Hanyakarena makan tempe bongkrek, dalam tempo dua hari 40jiwa meninggal, karenanya sejak saat itu PemerintahDaerah Banyumas memberlakukan larangan memproduksi“tempe maut”dari bungkil kelapa. Belum lama berselangkita kembali dikejutkan lagi oleh peristiwa yangsama, kali ini penyebabnya adalah sayur daun singkong.Kejadian yang terjadi di Bogor, Sabtu, 17/8 2002sungguh sangat memilukan, bagaimana tidak , peristiwatragis ini terjadi hanya beberapa saat setelahmasyarakat merayakan pesta Agustusan. Suasana riangwarga desa Jambu Rt 001/04 Sukaraja, berubah menjadisuasana pilu dan penuh duka. Tidak ada yangmenyangka, acara makan bersama dengan lauk sayur daunsingkong, ikan asin, urapan, telur dan tempe gorengmenjadikan 36 warga muntah-muntah dan dilarikankerumah sakit. Diantara para korban, ada dua balitayang harus dirawat secara intensif di RSUD Cibinongkarena kondisinya yang sangat kritis.

Contoh kasus di atas menjadikan kitatersadar, bahwa makan tidak selalu aman untukdikonsumsi, dalam kondisi tertentu makanan bisamenjadi musuh kita yang sangat berbahaya. Sebuahdilema memang, makanan adalah sumber gizi bagi tubuhagar bisa bertahan hidup. Di sisi lain, jika tidakberhati-hati memilihnya, jenis makanan tertentu bisabersifat toksik atau beracun bagi tubuh. Adanyaracun yang terdapat di beberapa jenis bahan makanantidak menjadikan kita jera untuk makan, karenamakanan merupakan kebutuhan pokok manusia agar bisahidup sehat. Dari makananlah kita bisa beraktifitas,berkembang dan menjaga fungsi organ tubuh agar tetapbekerja sesuai fungsinya. Namun perlu diingat,makanan dapat pula mengakibatkan tubuh kita menjadisakit.Bahan pangan, baik itu hewani maupun nabatiadakalanya secara alamiah sudah mengandung racunseperti asam sianida(HCN) pada singkong atau solaninpada kentang. Faktor lain penyebab keracunanadalah kontaminasi mikroba dan pencemaransenyawa-senyawa beracun seperti mercuri danlogam-logam berat dari besi, timah, tembaga dll.Adakalanya racun di dalam bahan pangan nampak tidakmembahayakan, baik dari warna, aroma, rasa maupunkenampakanya. Maka dari itu, kita harus waspadakarenanya, terutama di dalam memilih bahan panganatau makanan olahan, agar terhindar dari bahayakeracunan tentunya.Proses Dan Gejala KeracunanKeracunan makanan biasanya terjadi karenamasuknya senyawa-senyawa beracun ke dalam tubuh.Sebagian besar kasus, racun ikut tertelan ke dalamtubuh bersamaan dengan makanan yang kita konsumsi.Gejala yang timbul biasanya ditandai denganterganggunya sistem pencernaan, seperti mual, muntahdan kolik pada saluran pernafasan. Pada jeniskeracunan tertentu, yang di serang adalah sistemsyaraf, gejalanya adalah kejang-kejang, otot tegang.Atau berpengaruh sebaliknya, otot-otot lemas, kurangtenaga (parese) dan lumpuh (paralysis). Pada tingkatkeracunan kronis, penderita akan mengalami tubuhkejang, pingsan (coma) dan berakhir dengan kematian.Kasus kematian pada keracunan makanan biasanya karenahambatan pada saluran pernafasan atau hambatan kerjajantung karena fungsi jantung tidak maksimal, akibatdari senyawa toksik yang ada pada racun bahan pangan.Semua orang pasti berharap, kasus seperti diatas tidak akan menimpa pada diri maupun keluarkakita.

Kewaspadaan dan kecermatan di dalam memilih,mengolah, menyimpan serta memperlakukan bahan makananperlu mendapat perhatian serius, terutama untukanak-anak yang belum bisa menentukan makanannyasendiri.9 Bahan Pangan yang Perlu DiwaspadaiSingkong (Manihot Utilissima)Kita semua pasti mengenal tanaman ini ,umbinya kaya akan kandungan karbohidrat dan daunnyatinggi vitamin A, kondisi ini menjadikan singkongsangat potensial sebagai alternatif lain sumberkalori bagi tubuh. Tetapi siapa sangka, varietassingkong jenis Sao Pedro Petro, baik pada umbi maupundaunnya mengandung glikosida cayanogenik. Zat inidapat menghasilkan asam sianida (HCN) atau senyawaasam biru yang bersifat sangat toksik (beracun).Umbi dan daun singkong yang mengandung racun biasanyaditandai dengan berasa pahit dan baunya langu.Perebusan dan perendaman dalam air mengalir dapatmengurangi kandungan racun yang terkandung karena,sifat dari asam sianida larut di dalam air.Jengkol (Pithecolobium Lobatum) dan petai CinaSejenis biji-bijian yang enak di olah sebagaisemur, botok maupun di makan mentah sebagai lalap.Anda yang hobi mengkonsumsi jengkol atau petai cina,sebaiknya berhati-hati dan jangan mengkonsumsinyadalam keadaan mentah. Mengingat di dalam biji jengkolterkandung asam jengkolat (Jencolid Acid). AsamJengkolat dapat menyebabkan keracunan yang di tandaidengan mual dan susah buang air kecil, karenatersumbatnya saluran kencing. Racun jengkol dapatdikurangi dengan cara perebusan, perendaman denganair, atau membuang mata lembaganya karena kandunganracun terbesar ada pada bagian ini.

Kebiasaanmasyarakat Sunda mengkonsumsi jengkol sepi, yaitujengkol yang telah dipendam dalam tanah selama duaatau tiga hari sangat baik karena, dapat mengurangiracun dan meningkatkan cita rasa dari jengkol.Lain halnya dengan petai cina (leucaenaGlauca). Bahan pangan ini mengandung mimosin, yaitusejenis racun yang dapat menjadikan rambut rontokkarena retrogresisi di dalam sel-sel partikel rambut.Kentang (Solanum Tuberosum L)Di dalam kentang terkandung alkoloid (solanin)yang dapat menimbulkan keracunan. Racun ini sebagianbesar terdapat pada bagian dekat kulit. Solanin akansemakin banyak jumlahnya jika kulit kentang sudahberwarna hijau dan bertunas karena di simpan dalamjangka waktu lama. Untuk menghindari keracunan,sebaiknya mengupas kentang sedikit tebal danmerendamnya dalam larutan air yang telah dicampurdengan garam.Kopi (Caffea Arabica) dan Teh (camelia Sinensis)Kopi dan teh mengandung kefein yaitu senyawayang pahit rasanya. Kafein ini bersifat diuretik ,merangsang pengeluaran kelenjar urin, merangsang kerjaotak dan aktifitas jantung. Jika konsumsi tidakberlebihan, kafein memberikan konstribusi yangpositif, seperti badan terasa lebih segar danmenghilangkan rasa ngantuk. Jika melebihi ambangbatas, konsumsi teh dan kopi akan berakibat sukartidur, jantung berdebar-debar dan bayi lahir cacatjika dikonsumsi oleh ibu hamil.Kacang-Kacangan dan Hasil OlahannyaSejak di tanam kacang tanah sudah terkontaminasioleh sejenis kapang yang bernama Aspergillus Flavus.Kapang ini akan memproduksi racun yang dikenal denganAlfatoksin, dan berdasarkan hasil penelitian,alfatoksin dapat menjadi pemicu terbentuknya tumorpada hewan percobaan.Hasil olah kacang-kacangan yang perlu diwaspadaiadalah tempe, terutama tempe bongkrek. Fermentasiyang gagal dan hygiene yang buruk dalam prosespembuatan tempe dapat mengakibatkan kontaminasibakteri. Pseudomonas cocovenans adalah salah satunya.Bakteri ini akan menghasilkan toxoflavin, senyawayang sangat beracun dan dapat mengakibatkan kematian.Hindarilah konsumsi kacang-kacangan dan hasil olahyang sudah rusak dan beraroma menyimpang (tengik).Untuk produk yang dikalengkan perhatikan tanggalkedaluarsa dan keutuhan kemasan.Susu SegarSusu, terutama susu segar mudah sekali mengalamikerusakan.

Bakteri staphylococcus Aureus salah satujasad srenik yang menyukai susu sebagai mediahidupnya. Keracunan bakteri ini biasanya ditandaidengan gangguan sistem pencernaan seperti, mual,muntah dan diare. Pencegahan bisa dilakukan denganperebusan susu segar selama 10 menit pada suhu 66oC,pada suhu ini biasanya bakteri akan mati. Biasakanmemanaskan susu segar sebelum dikonsumsi dan janganmembiarkan susu segar pada suhu ruang.Ikan dan UdangKeracunan ikan, udang, kerang dan hasil lautbiasanya karena telah terkontaminasi zat-zat kimiaberacun. Pencemaran merkuri, timah dan logam-logamberat lainnya, seringkali terkandung dalam produkseafood. Meningkatnya pencemaran laut dan menurunyakualitas air sebagai medium hidup mereka adalah salahsatu penyebabnya. Frozen seafood atau hasil laut yangsudah dibekukan lama juga media yang baik untukberkembangnya Vibrio parahaemolyticus, sejenis bakteriyang sangat beracun. Pilih sea food dalam kondisisesegar mungkin agar terhindar dari bahaya keracunan.Daging dan Hasil Olah Dalam KemasanDi dalam daging mentah terkadang ditumbuhibakteri Clostrridium Perfringens. Bakteri inibiasanya tumbuh karena kontaminasi yang disebabkanburuknya sanitasi dan hygiene lingkungan.

Gejalakeracunan biasanya akan tampak setelah 10-12 jamsetelah mengkonsumsi makanan yang tercemar. Gejalayang timbul, mual, muntah, nyeri perut dan diare.Hasil olah daging, terutama produk yang dikemasdalam kaleng/plastik juga perlu diwaspadai. Sosis,ham dan kornet merupakan media yang baik untukpertumbuhan Clostridium Batulinum. Bakteri ini sukaberkembang biak pada bahan makanan sumber protein,tahan panas dan menyukai tempat yang anaerob (hampaudara), makanan di dalam kemasan adalah tempatfaforitnya. Berhati-hatilah dengan daging dan produkolahan daging yang lain, karena satu mikrogramBotulinin sudah cukup untuk membunuh manusia. Untukmenghindari keracunan, jangan mengkonsumsi daging danhasil olah yang sudah menyimpang, baik tekstur, aromadan rasanya.Pertolongan Pertama Pada Keracunan MakananJika terjadi keracunan makanan, maka pertolonganpertama yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan airputih sebanyak-banyaknya atau diberi susu yang telahdicampur dengan telur mentah. Agar perut terbebas dari racun, berikan noritdengan dosis 3-4 tablet selama 3 kali berturut-turutdalam setiap jamnya. Air santan kental dan air kelapa hijau yangdi campur 1 sendok makan garam dapat menjadialternatif jika norit tidak tersedia. Jika penderita dalam kondisi sadar, usahakanagar muntah. Lakukan dengan cara memasukan jari padakerongkongan leher dan posisi badan lebih tinggi darikepala untuk memudahkan kontraksi. Apabila penderita dalam keadaan pingsan, bawasegera ke rumah sakit atau dokter terdekat untukmendapatkan perawatan intensif.Memang bahaya keracunan makanan dapat menimpa siapasaja, baik racun alami, kontaminasi mikroba,pencemaran logam berat dan juga residu pestisida.Untuk itu kecermatan kita di dalam memilih, mengolahdan mengkonsumsi makanan perlu di perhatikan, terutamabahan pangan yang memungkinkan terdapat racun didalamnya. Tentunya agar kasus keracunan yang pernahterjadi tidak terulang lagi.* Budi Sutomo.Komentar Pakar :Dr. Ir. Nuri Andarwulan - Pakar Pangan dan Gizi dariIPB Bogor“… Sanitasi dan Hygiene Buruk Penyebab Utamanya”Ketika diwawancarai Kartini, Dr. Ir. NuriAndarwulan, pakar Pangan dan Gizi dari IPB Bogormenjelaskan; Keracunan oleh bahan pangan dikelompokkanmenjadi tiga jenis. Pertama secara fisik, yaitukeracunan akibat masuknya zat-zat tertentu yangbersifat racun ke dalam bahan pangan. Kedua, kimiawi,makanan dapat mengakibatkan keracunan karena tercemarioleh zat-zat kimia, seperti residu pestisida padaproduk pertanian dan mercuri pada produk seafood.Terakhir, keracunan yang disebabkan oleh mikrobiologi,atau keracunan akibat terkontaminasinya makanan olehbakteri, kapang dan jamur. Dalam pembicaraan beliaujuga menambahkan, sebagian besar kasus keracunanmakanan, baik yang terjadi di rumah maupun industripenyebab utamanya adalah sanitasi dan hygiene yangburuk. Pada industri Jasa Boga sekala kecil baik itucatering maupun restaurant, terkadang kurangmemperhatikan aspek kebersihan, seperti air yangdigunakan kurang memenuhi syarat kesehatan maupunlingkungan tempat kerja tidak bersih.

Kesadaranindividu, dalam hal ini pekerja terhadap hygieneperorangan perlu di tingkatkan, caranya denganmemberikan penyuluhan dari institusi terkait.Untuk sekala rumah tangga, kebersihan dapurdengan alat-alatnya, penyimpanan yang benar danteknik mengolah makanan perlu mendapat perhatianserius. Ruang dapur dan alat-alatnya adalah areatempat bahana makanan itu di olah, jika kebersihanyatidak terjaga, kontaminasi mikroba sangat mungkinterjadi. Kebiasaan mengolah bahan makanan setengahmatang dan memanaskan kembali makanan sangat tidakdianjurkan. Memanaskan makanan justru akan merusakzat gizi dan meningkatkan jumlah mikroorganisme,karena ada mikroba tertentu yang akan berkembang biaklebih cepat pada makanan bersuhu hangat. Kebiasaanmencuci tangan sebelum makan juga perlu di budayakan,karena tangan adalah sumber mikroba yang seringkaliikut masuk ke dalam tubuh karena kontak dengan makananyang kita makan. Ujarnya.Ibu Nuri juga mengingatkan kita agar waspadaterhadap produk hasil pertanian. Berdasarkan hasilbeberapa penelitian residu pestisida sering kali masihtertinggal pada produk-produk hasil pertanian,terutama sayuran dan buah. Dengan alasan meningkatkanhasil produksi, para petani kebanyakan menggunakaninsektisida melampaui ambang batas, akibatnya residuyang tertinggal masih sangat tinggi. Membiasakan diriuntuk mencuci bahan makanan sebelum di olah adalahupaya pencegahan yang tepat karena dapat mengurangiresiko keracunan, begitu pesannya sambil menutupwawancara. (Budi Sutomo)


Resep Masakan

Wingko Babat Cokelat

Bahan:

350 gr tepung ketan40 gr tepung kanji200 gr gula pasir100 ml santan kental250 gr kelapa setengah tua, parut memanjang2/4 sdt vanili bubuk½ sdt garam halus4 butir kuning telur, kocok lepasdaun pisang/kertas roti untuk alas

Cara Membuat:

1. Campur tepung ketan, tepung kanji, kuning telur,gula pasir, kelapa parut, garam dan vanili. Aduk rata.
2. Tuang santan sedikit demi sedikit sambil terusdiuleni hingga adonan berminyak.
3. Bagi adonan menjadi dua bagian, tambahkan cokelatbubuk dan pewarna cokelat pada salah satu bagian, adukrata.
4. Siapkan loyang yuang sudah dialas dengan daunpisang atau kertas roti, masukkan adonan cokelatsetebal 2 cm, ratakan. Tutup atasnya, dengan adonaputih, ratakan kembali.
5. Oven dalam suhu 160oC selama 45 menit atau hinggakue matang. Selama memanggang, olesi sesekalipermukaan kue dengan kuning telur. Angka, dinginkan.Potong-potong, sajikan.Untuk 10 Potong

Tip:

Memotong wingko sebaiknya saat adonan sudahdingin agar bentuk kue bagus. Selama memanggang, olesisesekali permukaan wingko dengan kuning telur agarwarna mengkilat dan kuning kecokelatan. Budi Stomo

0 Comments:

Post a Comment

<< Home