My Day

Wednesday, June 24, 2009

CARA HADAPI TEMAN KERJA MENYEBALKAN

Bayangkanlah dalam situasi Anda sudah menyiapkan rencana kerja, menyiapkan segala sesuatu, dan pekerjaan sudah hampir siap sesuai dengan tenggat waktu. Lalu, mendadak Anda menyadari, kolega Anda tidak memberikan data yang diperlukan dan dia tidak ada di kantor. Celakanya, ia jadi sulit dihubungi. Telepon genggamnya tak aktif dan SMS Anda tak dibalas. Pada saat yang bersamaan, telepon di meja kerja berdering dan Anda harus menjawab telepon dari para klien!

Ketika Anda sudah memusatkan kembali perhatian pada pekerjaan yang sedang dikerjakan, tiba-tiba kolega Anda yang lain muncul di ruangan ­ dua kali ­ untuk membicarakan anak perempuannya yang ikut kursus musik. Bagaimana dapat menyelesaikan pekerjaan bila Anda selalu diganggu dengan hal-hal tersebut?

Kerap kali, rekan sekerja yang malas dapat membuat Anda naik darah atau menyebabkan pekerjaan menumpuk di akhir minggu. Berikut beberapa tips untuk menghadapi teman sekerja yang sering membuat Anda jengkel:

1. Tukang Bolos
Orang yang termasuk tipe ini dapat tiba-tiba menghilang tepat pada saat ia justru dibutuhkan. Mereka sering mangkir dan datang terlambat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Padahal, gara-gara perilakunya itu, pekerjaan/tugas Anda jadi terhambat karena ulah teman tersebut. Alhasil, Anda harus kerja dua kali atau malah kerja rangkap alias melakukan tugas yang semestinya bukan bagian/tanggung jawab Anda.

Cara mengatasinya :
Anda harus membicarakan masalah ini dengan orang yang bersangkutan. Jelaskan padanya permasalahannya dan perasaan Anda atau akibat dari perbuatannya terhadap pekerjaan. Ajak dia untuk mencari jalan keluarnya. Misalnya, tanyakan padanya, apakah dia sadar, akibat perbuatannya pekerjaan harus dikerjakan dua kali sehingga unit/departemen Anda terkesan tidak
profesional. Tanyakan pula, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Jika ia menjawab, jalanan menuju kantor macet sementara rumahnya jauh, mungkin salah satu solusinya ia pindah rumah atau berangkat lebih awal.

2. Pemberontak
Tipe pemberontak kerap mengurangi pekerjaannya dengan meminta orang lain untuk mengerjakan tugas yang harus dikerjakannya. Mereka menyalahkan orang lain atas kesalahan yang mereka lakukan dan menolak mengerjakan pekerjaan yang tidak tertulis dalam deskripsi pekerjaannya.

Cara mengatasinya :
Pertama, pastikan benar, apakah dia termasuk di dalam daftar nama yang harus mengerjakan pekerjaan tersebut. Bila tidak, jelaskan pada atasan mengenai situasi ini dan tanyakan padanya, apa yang harus Anda lakukan. Misalnya, "Operator telepon kita, si X, selalu menyambungkan telepon yang tidak jelas untuk siapa ke saluran saya. Apakah saya harus menerima telepon tersebut atau saya katakan kepadanya untuk menyambungkan ke kolega yang lain?"

3. Si Penunda Pekerjaan
Tipe ini selalu menunda pekerjaannya sampai saat-saat terakhir. Baru setelah diminta atau diingatkan berulang kali, ia menyelesaikan tugasnya yang jelas-jelas memperlambat pemberian informasi/data yang Anda butuhkan sesuai batas waktu yang Anda perlukan.

Cara mengatasinya :
Majukan tenggat waktu yang Anda tetapkan untuk dia sehingga Anda dapat menyelesaikan tugas Anda tepat waktu tanpa harus menelan kekesalan lagi karena teman kerja Anda baru menyelesaikan tugasnya pada detik-detik terakhir sementara Anda sudah diburu deadline. Bila hal ini tidak berhasil, beri catatan pada laporan Anda bahwa informasi belum diterima dari X atau dari departemen Y. Dengan cara ini, si penunda pekerjaan akan bereaksi dan jika ia memang berniat bekerja dengan baik, pasti akan mengubah perilakunya.

4. Pesaing
Tipe ini selalu ingin menunjukkan, dia lebih dari yang lain. Dia cenderung selalu berusaha mengerjakan segala sesuatunya melebihi teman sekerja yang lain. Entah dengan memperlihatkan ia bisa menjual prodfuk paling banyak, bekerja paling lama di kantor, atau menyelesaikan tugas dengan cepat namun sebetulnya hasilnya tak bagus. Rekan kerja dengan tipe ini biasanya juga suka menjilat atasan dan susah diajak kerja sama. Pendeknya, ia ingin selalu tampil jadi primadona.

Cara mengatasinya :
Tunjukkan padanya, Anda tidak tertarik untuk melakukan pekerjaan dengan gaya bersaing. Misalnya. "Buat saya, tidak penting apakah kamu mengetik lebih cepat atau tidak, karena hal ini membuat saya terganggu. Kamu selalu memaksa saya untuk bersaing. Kenapa, sih, kamu selalu harus merasa nomor satu dalam segala hal?"

5. Jago Kritik
Baju, suami, cara kerja, bahkan mobil Anda pun tidak lepas dari kritikannya. Pendek kata, tak ada yang benar di mata teman yang satu ini. Bahkan nyaris semua kebijakan perusahaan dikritiknya dan ia menyatakan rasa tidak puasnya tapi tetap saja bekerja di situ. Umumnya, hasil pekerjaan karyawan tipe ini biasa-biasa saja jika tak mau dikatakan kurang. Kemungkinan besar ia jadi "hobi" melancarkan kritik karena sebetulnya ingin menutupi kelemahan/kekurangannya.

Cara mengatasinya :
Anda tidak perlu marah terhadap kritikannya. Tenang saja. Mungkin kritikan dia ada benarnya. Bila Anda tenang, Anda dapat menerima kritikannya dengan santai tanpa perlu cemas atau merasa perlu membela diri. Misalnya, dia mengejek Anda dengan mengatakan baju yang Anda kenakan tampak kebesaran. Nah, jawab saja sambil tersenyum, "Iya, mungkin badan saya harus lebih digemukin lagi." Setelah itu, lupakan kritikan si teman. Anda tidak perlu mananggapinya dengan serius.
6. Tukang Menyela
Si penyela ini bisa bolak-balik ke meja Anda hanya untuk menceritakan tentang pacar terbarunya. Bunyi telepon di meja Anda maupun tenggat waktu untuk menyelesaikan pekerjaan Anda, bukan merupakan penghalang baginya. Tetap saja dia bolak-balik sehingga mengganggu konsentrasi Anda.

Cara mengatasinya :
Bila teman ini hanya ingin mengobrol, terutama mengenai masalah pribadi, katakan padanya untuk membicarakannya pada jam makan siang atau pada waktu istirahat. Tentukan jamnya dan Anda harus konsisten dengan waktu yang telah Anda tentukan. Usahakan Anda yang mendatangi teman itu di ruangannya sehingga Anda tidak perlu buang-buang waktu lagi. Usai mendengar celotehannya, tinggalkan si teman.

Hal terpenting yang perlu diingat dan dijaga dalam hubungan dengan teman sekerja Anda adalah jangan sampai ada pertengkaran. Jauh lebih mudah mengatasi masalah sedini mungkin daripada mempertahankan hubungan yang sudah retak. Hal lain yang juga perlu diingat adalah bahwa atasan Anda selalu ingin departemennya kelihatan baik dan pastikan Anda sanggup mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home