My Day

Tuesday, June 17, 2008

Rasa Sakit

Jakarta, 17 Juni 2008,

Dalam hati saat matahari tinggalkan kaki langit...saat malam dan bulan beranjak dari peraduannya, saat sang waktu berubah dari pagi, siang lalu ke malam hari...jauh disudut pojok kamar berukuran 10 x 10 meter, aku terduduk dengan kesakitan. Rasa sakit itu menyerang kepala bagian kanan, rasanya semakin menusuk saat pagi dan siang hari tadi aku beraktifitas melakukan sejumlah reportase. Tuhan...rasa sakit itu semakin menjadi saat tiba-tiba kepalaku membentur sebuah plang iklan di bilangan Jakarta Selatan. Sial..umpatku...rasa sakit ini kenapa makin menjadi saja.

Liputanku pun jadi tak bisa konsen,senut...nut...senut...rasa sakit makin menjadi.

Letih dan bosan menahan rasa sakit, aku pun meninggalkan arena tugas reportaseku di gedung yang berisi wakil-wakil rakyat yang terhormat, dimana saat itu mereka disibukan dengan sejumlah agenda pembuatan aturan bagi kemashlahatan rakyat negeri ini.

Terduduk aku dibangku halte depan gedung rakyat, sambil menahan rasa sakit yang teramat sangat.Duuuh..kenapa sakit ini tak bisa kuajak kompromi.Akhirnya bis pun tiba, melompat tubuhku ke dalam bis yang melaju dengan kecepatan tinggi laksana buroq pergi menembus langit ke tujuh. Tuhan...dalam sakitku, aku merasa seluruh tubuhku lemas, hidung dan mataku terasa panas. Dan tiba-tiba saja...tes..tes...darah segar jatuh membasahi baju dan kerudungku.

Sakit...sakit sekali rasanya...malam ini dipojok warnet langgananku..kucoba menuliskan kisah dari rasa sakitku ini. Entah sampai kapan rasa sakit dikepalaku ini dapat aku atasi. Ada ketakutan melanda diriku saat beberapa waktu lalu, dokter menyarankan aku untuk melakukan bestral.

Hmmmm...mmm apalagi itu 'bestral'?, yang aku tahu ya proses penyinaran oleh sinar merah. Dokter bilang dikepala dan otakku terjadi penggumpalan darah. Dan jika aku tak mau ikuti sarannya bisa saja pembekuan darah itu nanti memicu terjadinya kanker otak. Aku tergugu...mengingat perkataan dokterku.

Tiba-tiba..aku dihadapkan pada siluet masa lalu, yaaa..aku ingat kini belasan tahun lalu ternyata penyebabnya. Ya..kecelakaan itu yang membuatku kini harus menahan rasa sakit dikepalaku.Kecelakaan yang membuat kepalaku terbentur pintu dashboard mobil, membuat kakiku retak dan patah karena ban mobil yang menggilas kakiku.

Yaa..aku ingat kini ternyata itu awal dari rasa sakit yang sering kualami kini...Aku berharap..bisa sembuh...Tuhan...kumohon..kabulkan doaku..atau setidaknya jika kelak Engkau mengambil nyawaku...buatlah aku menjadi manusia yang berharga...Tuhan..hanya itu pintaku...

Thursday, June 05, 2008

saham bursa

Muamalat Terbitkan Sukuk 300 Miliar dan Bangun Sektor Riil

Bank Muamalat berniat meningkatkan bisnis syariah di sector riil, dengan mengajak investor melakukan pendanaan sukuk sebanyak 300 miliar rupiah pada Juli 2008 namun nilai tersebut lebih kecil dari jumlah anggran sebelumnya sebesar 500 miliar rupiah.

“Kami mengajak calon investor untuk meningkatkan bisnis di sector riil dalam pendanaan sukuk subordinasi Mudhrabah sebesar 300 miliar rupiah,” ucap Riawan Amin selaku Presiden Direktur bank Muamalat di RitchCarlton Place, Jakarta ( Kamis/5/6)

Sebagai bank berbasis syariah pertama di Indonesia, bank ini memiliki kinerja pembiayaan yang meningkat baik dari sisi proporsi penyaluran dana di sector riil.Pada tahun 2007 akhir, penggunaan dana untuk sector rill mencapai 99,16 persen bahkan meningkat menjadi 100,17 persen per Mei 2008.Rasio kecukupan permodalan Muamalat sebesar 10,69 persen posisi tersebut aman dari batas minimal BI sebesar 8 persen.

Besarnya penyaluran pembiayaan dengan FDR diatas 100 persen membuat bank Muamalat harus meningkatkan dana sebesar 0,35 triliun.Penerbitan sukuk subordinasi di tahun 2008 memperoleh dana dari hasil penawaran umum dikurangi biaya-biaya emisi.

Pada penerbitan sukuk kali ini penjamin pelaksana emisi adalah PT Andalan Artha Advisindo, PT Bahana Sekurities, PT CIMB-GK Securities Indonesia dan PT danareksa Sekuritas. Menurut Mindo Leona Christina selaku manager fixed income AAA sekuritas selaku penjamin emisi bahwa penerbitan sukuk sebesar 300 miliar rupiah sebelumnya memiliki opsi hingga 400 miliar.

Sukuk tersebut menggunakan bagi hasil yang terdiri dari FR33+150-250 basis poin, dengan tenor selama 10 tahun dengan opsi melakukan pembelian kembali pada tahun kelima.Sementara menurut Mindo pendapatan bagi hasil dibayarkan tiap 3 bulan dimana hasil dananya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan pembiayaan syariah.

ASIAN ARAB FINACIAL FORUM

Arab- Asia Optimalkan Kerjasama Perbankan, Pariwisata dan Agro Industri

Negara-negara arab sekarang ini mulai menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara pilihan untuk investasi mereka.Hal tersebut dikarenakan kondisi perekonomian yang makin kuat dan stabil, khususnya disektor keuangan.Pemerintah Indonesia sendiri melalui menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil mendukung calon investor asing dari Negara penghasil minyak dunia.” Pemerintah Indonesia siap membantu agar terjadi kemudahan para investor asal Arab dan Timur tengah lainnya baik nantinya berupa investasi di bidang ekonomi perbankan syariah, asuransi, wisata,” ucap Sofyan usai acara peresmian arab Asian Finacial Forum, di Hotel Sentra Mulia, Jakarta (5/6).

Seperti yang dilansir dari media harian Bisnis Indonesia bahwa Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa para pemilik modal asal timur tengah berencana menanamkan modalnya sebesar US$ 3 miliar disektor perbankan syariah, tempat peristirahatan para turis, perkebunan kelapa sawit, kilang minyak, property dan pelabuhan serta jalur kereta api.

Para pemilik modal tersebut terdiri dari Al Baraka Banking Group (ABG), Emaar Properties, Pacific interlink Sdn Bhd, Al Ghurair Group, Ras Al Khaimah dan Limitless. Ketertarikan bangsa Timur tengah berinvestasi menurut Ahmed Mohammed Al Midfa, Ketua kamar dagang dan Industri Sharjah (SCCI) adanya kedekatan cultural sesame negara dengan jumlah pemeluk Islam terbanyak di dunia menjadikan Uni Emirat Arab (UEA) dengan Indonesia makin rekat dalam menjalani hubungan perdagangan dua Negara.

Di sector perbankan misalnya, menurut Presiden direktur Bank Muamalat,Tbk besar peluangnya para investor dari Timur tengah berinves pada dunia perbankan syariah, hal tersebut karena pangsa pasar ( market) di Indonesia cukup besar, sekitar 98 persen dengan pertumbuhan ekonomi syariah sekitar 60 persen/ Lebih lanjut Riawan mengatakan bentuk investasi tersebut dapat saja gagal bila pemerintah Indonesia tak dapat memperbaiki regulasi khususnya permasalahan sukuk agar investor mau menginvestasikan modalnya.

” Indonesia menjadikan sukuk hanya sebagai alat sedangkan system atau regulasinya kurang diperhatikan itu juga yang dapat mempengaruhi para calon investor timur tengah,” jelas Riawan Amin, Presiden Direktur Bank Muamalat. Selain perbaikan regulasi tentang sukuk, masalah perpajakan juga perlu disikapi serius oleh pemerintah. Menurut Riawan, masalah system perpajakan ekonomi syariah sudah dibuat dan akan selesai pada 1 Januari 2009.

Sementara itu Alwi Shihab, staff khusus presiden urusan Timur tengah mengatakan bahwa ada sekitar 5 calon investor yang tertarik berinvestasi di bidang agroindustri, hal tersebut terkait dengan adanya kebijakan pemerinrtah TimurTengah akan masalah krisis bahan pangan di dunia, pemerintah mereka justru akan memberikan insentif bagi mereka yang berinves di bidang agroindustri.. Untuk agroindustri produk yang mereka incar adalah beras, karena itu masalah lahan harus dipersiapkan dan diperhatikan oleh pemerintah Indonesia, jika tidak para calon investor timur tengah ini akan lari ke negara tetangga seperti vietnam dan Thailand.”Saya berharap dalam jangka waktu 3 bulan, pemerintah kita bias memberikan jawab kepastian akan ketersediaan lahan pertanian,” ucapnya.Di sector telekomunikasi, perusahaan Etisalat berhasil mengambil 15,97 persen saham senilai 1,6 miliar dinar dari Excelmindo, perusahaan operator terbesar ketiga di Indonesia.

Pada dunia bisnis pariwisata rencananya Kingdom Holding Company dari Arab Saudi berencana meningkatkan dana investasi di sector perhotelan, dan pariwisata Indonesia. Perusahaan ini memiliki asset total US$ 20,3.Dua hotel besar di Indonesia yaitu Hotel Mandarin dan Four Seasons merupakan bagian dari investasi perusahaan ini.Bahkan rencananya para investor dari Timur Tengah ini akan mengucurkan dana sebesar US $ 3 miliar pada pembangunan hotel dan penginapan di pantai di 12 kepulauan di Indonesia.